Selasa, 22 Januari 2013

ANALISI WACANA

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena telah memberikan kita kesehatan dan keselamatan sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judulPENGERTIAN WACANA DAN ANALISIS WACANA”. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Penyusun mengakui karya ilmiah ini belum sempurna, masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya harapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca untuk menanggapi kekurangan pada makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.


Medan, 21 september 2012

                                                                                                      penyusun





DAFTAR ISI
HAL
KATA PENGANTAR .............................................................................................  2
DAFTAR ISI ...........................................................................................................  3
BAB I PENDAHULUAN
       A. Latar belakang masalah ................................................................................ 4
       B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5 
       C. Tujuan Karya Ilmiah...................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN 
1. cara menanamkan disiplin pada anak ”Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa” ............... 6
1. Cara Otoriter .................................................................................................... 6
2. Cara Bebas ....................................................................................................... 6
3. Cara Demokrasi ................................................................................................ 7
2. Cara menanamkan disiplin “Haimowitz, M.L & Haimowitz, N............................ 7 
BAB III PENUTUP  
  • Kesimpulan ................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

            Seorang linguis yang bernama Z.S Harris menyatakan ketidakpuasannya terhadap “tata bahasa kalimat” itu dengan mempublikasikan artikelnya yang terkenal yang berjudul Discourse analisis, dalam majalah language. Sepertinya tidak berlebihan jika dikatakan bahwa semenjak munculnya karangan harris tersebut, mulailah timbul perhatianya pada discourse atau wacana.
Selain itu dalam bidang pengajaran bahasa, khususnya dalam kurikulum bahasa Indonesia mutakhir (kurikulum bahasa Indonesia 1954) telah terasa adanya kemajuan, antara lain dengan memasukan unsure-unsur pragmatic dan juga unsure-unsur wacana.
            Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, ada baiknya kita melihat pengertian wacana dari berbagai macam sumber. Dalam salah satu kamus bahasa inggris yang terkemuka, mengenai wacana atau discourse ini kita dapat membaca keterangan sebagai berikut, “kata discourse berasal dari bahasa latin discourse yang artinya lari kian kemari”. Istilah wacana dipergunakan untuk mencakup bukan hanya untuk obrolan atau percakapan, tetapi juga pembicaranya dimuka umum tulisan serta upaya-upaya formal seperti laporan ilmiah dan sandiwara atau lakon.
            Dalam pengertian luas, wacana adalah rentangan ujaran yang berkesinambungan (urutan-urutan kalimat individual). Agar para guru dan calon guru bahasa Indonesia mendapat gambaran mengenai hal ini, maka dalam pembahasan ini akan kita paparkan hal-hal yang berkaitan dengan wacana.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN WACANA DAN ANALISIS WACANA
A.    WACANA
Berikut pengertian wacana menurut beberapa ahli :
Ø  Edmonsodson, 1981 : 4
Wacana adalah suatu peristiwa yang terstruktur yang dimanifestasikan dalam perilaku lingusitik.
Ø  Stubbs, 1983 : 10
Wacana adalah organisasi bahasa diatas kalimat atau klausa dengan perkataan yang lain unit-unit linguistic yang lebih besar daripada kalimat-kalimat atau klausa. Seperti pertukaran-pertukaran percakaan teks tertulis.
Ø  Deese; 1984 : 72
Wacana adalah seperangkat proposisi yang saling berhubungan untuk menghasilkan satu rasa kepaduan atau rasa kohesi bagi penyimak dan pembaca.
Ø  Kridalaksana, 1984 :208
Wacana adalah satuan bahasa terlengkap, dalam hirarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar.
            Demikian telah kita paparkan pengertian wacana dari berbagai sumber. Dan dari sumber-sumber tersebut dapat kita simpulkan bahwa wacana adalah satuan bahasa yang lebih besar dan terlengkap di atas kalimat atau klausa, atau rentetan kalimat yang berkaitan menghubungkan proposisi yang satu dan lainnya sehingga dapat membentuk satu kesatuan makna yang serasi yang mempunyai awal dan akhir yang nyata disampaiakm secara lisan atau tertulis.
B.     Unsur-unsur dalam wacana adalah sevagai berikut :
a)      satuan bahasa
b)      terlengkap/terbatas/ tertinggi
c)      teratur /tersususn rapi/ rasa koherensi
d)     rasa kohesi/ rasa kepaduan
e)      lisan /tertulis
f)       awal dan akhir yang nyata.
C.    Wacan Ideal Dan Yang Baik
Wacan ideal :
a)      Awal (abstrak)
b)      Tengah (orientasi)
c)      Akhir (koda)
Wacan yang baik memiliki:
a)      Topic
b)      Judul
c)      Tema
D.    Jenis Wacana
       I.            Berdasarkan media :
Ø  Wacana tulis
Wacana tulis adalah wacana yang disampaikan secara tertulis, melalui media tulis
Ø  Wacana lisan
Wacana lisan adalah wacana yang disampaiakn secara lisan, melalui lisan.
    II.            Berdasarkan pengungkapan
Ø  Wacana langsung
Wacana langsung adalah kutipan wacana yang sebenarnya dibatasai oleh intonasi.
Ø  Wacana tidak langsung
Wacana tidak langsung adalah pengungkapan kembali wacana tanpa mengutip kata-kata yang dipakai oleh pembicara.
 III.            Berdasarkan penempatan
Ø  Wacana penuturan
Wacana penuturan atau narrative adalah wacana yang mementingkan urutan waktu, dituturkan oleh personal pertama dan ketiga dalam waktu tertentu, berorientasi pada pelaku dan seluruh bagian di ikat oleh kronologi.
Ø  Wacana pembeberan
Wacana pembeberan adalah wacana yang tidak mementingkan waktu dan penutur, berorientasi pada pokok pembicaraan dan bagian-bagianya diikat secara logis.
 IV.            Berdasarkan bentuk
Ø  Wacana prosa
Wacaana prosa adalah wacana yang disampaikan dalam bentuk prosa, wacana ini dapat tertulis atau lisan.

Ø  Wacana drama
Wacana drama adalah wacana yang disampaikan dalam bentuk drama, dalam bentuk dialog, baik secara tertulis maupun lisan
E.     Tujuan wacana
Tujuan wacana adalah :
a)      Berupaya menghasilkan teori wacana sebagai pegangan umum
b)      Menghasilkan bentuk-bentuk wacana sedemikian rupa agar kita mudah mengatakan sesuatu yang bermanfaat mengenai teks-teks wacana secara individual atau kelompok-kelompok teks.
F.     Alat wacana
Alat gramatikal
a)      Konjungsi
Konjungsi adalah alat untuk menghubungkan bagian-bagian kalimat.
b)      Menggunakan kata ganti
Kata ganti berupa dia, nya, mereka, ini dan itu
c)      Menggunakan ellipsis
Ellipsis adalah penghilangan  bagian kalimat yang sma yang terdapat pada kalimat lain.
ASPEK SEMANTIK
1.      Menggambarkan hubungan pertentangan pada bagian kalimat
2.      Menggunakan hubungan perbandingan antara kedua isi kalimat
3.      Menggunakan hubungan sebab-akibat
4.      Menggunakan hubungan tujuan di dalam isi wacana.
ANALISIS WACANA
            Analisis wacana adalah mengkaji wacana baik dari segi internal dan eksternalnya. Dari segi internalnya yaitu wacana dikaji dari jenis, struktur dan hubungan bagian-bagian wacanaa, sedangkan dari segi eksternal adalah segi keterkaitan wacana itu dengan pembicaraan, hal yang dibicarakan dan mitra bicara.
Menganalisis wacana sangat bermanfaat untuk memahami makna dan maksud penggunaan bahasa yang sebenarnya, analisis wacana juga study yang berhubungan dengan pemakaian bahasa, dengan menganalsis wacana kita dapat memahami bagaimana bangunan struktur kebahasaan tersebut dan dapat melihat makna yang tersembunyi dalam wacana tersebut. Kita dapat mennggunakan bahasa dalam kesinambungan atau untaian wacana, melalui wacana kita juga dapat menyapa, menegur, meminta, memohon, menyetujui, menyepakati, bertanya, meminta, keterangan, meyakinkan, menyuruh, memerintah, mengritik, mengomentari, memaafkan, dan mengampuni.









BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Berdasarkan materi mengenai wacana yang telah kita pelajari dan kita diskusikan, maka dapat kita simpulkan bahwa wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir yang nyata disampaikan secra lisan dan tulisan.
            Wacana adalah satuan bahasa yang utuh dan lengkap maksudnya dalam wacana ada satuan “ide” dan “pesan” yang disampaikan akan dapat dipahami pendengar atau pembaca tanpa keraguan, sebagai satuan gramatikal terbesar berarti wacana itu di bentuk dari kalimat atau kalimat-kallimat yang memenuhi persyaratan gramatikal.
SARAN
            Setelah pembahasan ini, kami berharap agar teman-teman dapat mengetahui bahwa bukan kalimatlah yang tertinggi dan terbesar dalam hirarki gramatikal. Wacana yang satuan gramatikal dalam hirarki gramatikal yang terbesar dan tertinggi, karena pada dasarnya wacana itu adalah satuan bahasa yang lengkap.





DAFTAR PUSTAKA

Bronfenbrenner, U. & Mahoney, M.A., influences on human development, The Dryden press, 1975.
Gunarsa, Singgih D., Dasar dan Teori Perkembangan Anak, BPK Gunung Mulia, 1981.
Erikson, E.H., Childhood and Society, Rev. Ed, N.Y., 1963
Himowitz, M.L. & Haimowitz, N., Human development : Selected Readings, New York : Thomas Y. Crowell Co., 1961.
Hurlock, E.B, Child development, McGraw Hill Book Co., 1956


Kamis, 03 Januari 2013

pemikiran islam

I.                  Sejarah Paham Sesat Inkar Sunnah
PahamSesat INKAR SUNNAH inipertama kali muncul di Indonesia padatahun 1980-an, yang dibentukdalamsatukelompokpengajianQur’ani (kelompokPengikut Al-Qur’an).
Dipimpinoleh orang Indonesia sendiri

Tokoh-tokohpahamsesatinkarsunnahyaitu;
1.        Haji Abdurahman
2.        Ust. H. Sanwani
3.        LukmanSaat
4.        Ir. IrhamSutarto
5.        Marinus Taka

LatarBelakangInkarSunnah
1.        FiQih (Ibadah)
2.        Al-Qur’an danHadits
3.        Syariat

Pokok-PokokPemikirannya
1.        TidakpercayakepadasemuahaditsRasulullahShallallahuAlaihiWa Salam. Karenamenurutmereka, haditsituadalalahbikinanYahudiuntukmenghancurkanislamdaridalam.
2.        Dasarhukumdalam Islam hanyalah Al-Qur’an
3.        Syahadatmereka “IsyhduBiannanaMusliminsaja.
4.        SeluruhsholatmerekajadikanDuarakaat da nada yang  hanyaEling (ingat) saja.
5.        Puasawajibhanyabagi orang yang melihatbulansaja. Olehkarenaitujikahanyaseorangsaja yang melihatbulan, makadialah yang wajibberpuasa. Yang dijelaskanpadaayatFamanSyahidaMinkumusysyahrafalyashumhu.
6.        Haji bolehdilakukanselamaEmpatbulan Haram, yaitu Muharram, Rajab, ZulQaidah, danZulHijjah.
7.        Pakaian ihram adalahpakaian orang Arab yang membikinropt. Olehsebabitu, waktumengerjakan haji bolehmemakaicelanapanjangdanbajubiasasertamemakaijas/dasi.
8.        RasultetapdiutussampaihariKiamat.
9.        Nabi Muhammad tidakberhakuntukmenjelaskantentangajarankandunganisi Al-Qur’an
10.    Orang yang meninggalDuniatidakwajibdisholatkan, karenatidakadaperintah di dalam Al-Qur’an.

SEJARAH SALAMULLAH
Agama Salamullahadalah agama yang baru yang menghimpunsemua agama, yang didirikanolehLiaAminuddin di Jakarta.
AjaranLiaAminuddin yang profesiawalnyaPerangkaiBungaKeringini di Fatwakan MUI pada 22 Desember 1997, sebagaiajaran yang menyesatkan. Yang dijelaskan
BeberapaAjaran/pokokPemikiranLiaAminuddin
1.      MalaikatJibrilakanturunlagikebumidanbersemayamdidalamdiriLiaAminuddin. Olehsebabitu, dimana pun LiaberadaakanselalubersamaJibrilAlaihi Salam.
2.      LiaAminuddinmengakumenjadijurubicaraJibrilAlaihi Salam, danmengakusebagaiNabidanRasul.
3.      LiaAminuddinmengakumendapatkanWahyu, yang di jelaskandalamsurat Al-An’amayat 121 yang artinya            : “Sesungguhnyasetan-setanitubenar-benarmenurunkanwahyukepadakekasih-kekasihmerekauntukmembantahmereka.”
4.      LiaAminuddinmengakumendapatmukjikzat.
5.      Agama yang dibawaolehLiaAminuddinbernamaSalamullah/agama perenialisme yang menghimpunseluruh agama.
6.      LiaAminuddinmengakusebagai Imam Mahdi.
7.      Ahmad Mukti (putranya) dianggapsebagaiNabi Isa.
8.      Abdul RahmandiyakinisebagaiWakil/Imam BesarAJaranSalamullah
9.      Air SumurSalamullahberkhasiatdapatmenyembuhkanpenyakit.
10.  Mencukursemuajenisrambut yang adadidalamtubuh, mulaidarirambutkepala, ketiakdanlainnya. Kemudianmembakarnya, karenahalitudianggapsebagaibentukibadah yang diperintahkan “Jibril” melaluiLiaAminuddin. Makabarangsiapa yang telahmelakukanitusamadenganbayi yang barudilahirkandimukabumi.

LatarBelakangSalamullah
1.      Otodoksi
2.      Pinggiran
3.      Syariat